Perasaan sakit hati akan timbul
perasaan dendam. Akan tetapi, tidak semuanya perasaan dendam akan menimbulkan
hal yang negativ. Justru karena perasaan dendam akan menimbulkan motivasi pada
seseorang yang paling hebat dan dahsyat.
Sang penulis
pernah membaca pada suatu media masa. Ada seseorang pekerja di pengadilan di
bagian kebersihan. Sebetulnya pekerjaan itu tidak di kehendaki. Akan tetapi,
menjadi keharusan. Karena sang ayah sudah tua dan telah purna tugas.
Suatu hari,
Dia bekerja menyapu dan mengepel lantai ruangan pengadilan. Sebelum pak jaksa
dan pak hakim yang terhormat dating ke ruangan pengdilan. sang pengacara datang
lebih awal. Sang pengacara datang dengan sombong dan berlaga angkuh. Dia menghina
dan mencaci maki pekerja tersebut. Dengan
perasaan sedih bercampur sakit hati dan dendam. sang pekerja setiap hari selalu
terniang-niang ucapan tersebut di telinganya. Perasaan dendam dalam hati yang
tidak di salurkan dengan perbuatan anarkis, tetapi menjadi cambuk dan motivasi
pada dirinya. Dia ucapkan dalam hati “ saya harus lebih hebat dari pengacara
itu”.
Dengan ekonomi
senin-kamis alias pas-pasa, sang pekerja menempuh pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi. Walaupun dengan SPP yang selalu menunggak. Pada akhirnya sampai
juga pada semester akhir dan di wisuda. dengan nilai yang memuaskan. Sang pekerja
akhirnya kesampaian juga apa yang menjadi cita-citanya. Karena perasaan dendam
itu, dia menjadi punya title. Dan hebattnya lagi, dia lebih hebat dari sang
pengacara tersebut.
Kesimpulan sang
penulis adalah tidak semua perasaan dendam dan sakit hati di bawa sampai mati
atau di salurkan dengan perbuatan anarkis. Akan tetapi, dengan perasaan itu di
jadikan cambuk dan motivasi.
Mari tunjukkan
kita bisa…!!! Dan kita mampu lebih hebat walau dengan keterbatasan fisik. Misalnya
seperti sang penulis yang tidak mampu melihat dengan jelas, Karena leterbatasan
pengelihtan sejak lahir. Sudah biasa jika suatu hari pasti akan di hina dan di
remehkan orang. Dengan perasaan sakit hati dan dendam akan ku jadikan motivasi dalam
diriku yang tak kalah dengan di sang
motivator hebat di negeri ini. Semisal bliau
bapak Adi Wonngso yang hebat itu. Hehehe :D
2 komentar:
jadikan kelemahan sebagai kelebihan..
yo'i lek.
Posting Komentar