Rabu, 25 Januari 2012

Perasaan dendam menjadi motivator

Perasaan sakit hati akan timbul perasaan dendam. Akan tetapi, tidak semuanya perasaan dendam akan menimbulkan hal yang negativ. Justru karena perasaan dendam akan menimbulkan motivasi pada seseorang yang paling hebat dan dahsyat.
            Sang penulis pernah membaca pada suatu media masa. Ada seseorang pekerja di pengadilan di bagian kebersihan. Sebetulnya pekerjaan itu tidak di kehendaki. Akan tetapi, menjadi keharusan. Karena sang ayah sudah tua dan telah purna tugas.
            Suatu hari, Dia bekerja menyapu dan mengepel lantai ruangan pengadilan. Sebelum pak jaksa dan pak hakim yang terhormat dating ke ruangan pengdilan. sang pengacara datang lebih awal. Sang pengacara datang dengan sombong dan berlaga angkuh. Dia menghina  dan mencaci maki pekerja tersebut. Dengan perasaan sedih bercampur sakit hati dan dendam. sang pekerja setiap hari selalu terniang-niang ucapan tersebut di telinganya. Perasaan dendam dalam hati yang tidak di salurkan dengan perbuatan anarkis, tetapi menjadi cambuk dan motivasi pada dirinya. Dia ucapkan dalam hati “ saya harus lebih hebat dari pengacara itu”.
            Dengan ekonomi senin-kamis alias pas-pasa, sang pekerja menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Walaupun dengan SPP yang selalu menunggak. Pada akhirnya sampai juga pada semester akhir dan di wisuda. dengan nilai yang memuaskan. Sang pekerja akhirnya kesampaian juga apa yang menjadi cita-citanya. Karena perasaan dendam itu, dia menjadi punya title. Dan hebattnya lagi, dia lebih hebat dari sang pengacara tersebut.
            Kesimpulan sang penulis adalah tidak semua perasaan dendam dan sakit hati di bawa sampai mati atau di salurkan dengan perbuatan anarkis. Akan tetapi, dengan perasaan itu di jadikan cambuk dan motivasi.
            Mari tunjukkan kita bisa…!!! Dan kita mampu lebih hebat walau dengan keterbatasan fisik. Misalnya seperti sang penulis yang tidak mampu melihat dengan jelas, Karena leterbatasan pengelihtan sejak lahir. Sudah biasa jika suatu hari pasti akan di hina dan di remehkan orang. Dengan perasaan sakit hati dan dendam akan ku jadikan motivasi dalam diriku yang tak kalah dengan di  sang motivator hebat di negeri  ini. Semisal bliau bapak Adi Wonngso yang hebat itu. Hehehe :D

2 komentar:

Marsam Susetya mengatakan...

jadikan kelemahan sebagai kelebihan..

ilmu alam mengatakan...

yo'i lek.